Soe Hok Gie. Nama yang sudah tidak asing lagi bagi saya dan mungkin kebanyakan orang. Saya sendiri baru mengenal sosoknya satu tahun yang lalu, saat saya baru bergabung dengan Khatulistiwa (Khazanah tulisan-tulisan jiwa) .Saya mengenalnya lewat film, yang sebenarnya sudah rilis sejak 5 tahun lalu. Dan setelah itu saya mulai mencari tahu lebih jauh tentang seorang keturunan tionghoa yang ideologinya sangat dikenal 40 tahun-an lalu itu. Ternyata sebelumnya sudah terbit buku dengan judul yang sama, sejak 10 tahun sebelum kelahiran saya. Tepatnya tahun 83. Setelah itu semakin saya mencintai sosok sang demonstran ini. Menyukai ideologinya, tulisannya, dan puisi-puisinya. Peristiwa ini sempat membuat saya menjadi seorang yang agak sedikit freak dengan 'naik gungung'. Sampai-sampai belum ada empat bulan saya bergabung dengan Khatulistiwa, mapala kampus parmad, saya sudah diangkat menjadi sekretarisnya. Padahal harusnya angkatan 2008 yang menjabat.
Tapi bukanlah dia yang membuat saya tertarik menjadi seorang wanita yang mencintai alam, menyukai pendakian. Bukan karena ikut-ikutan juga saya memposisikan mandalawangi sebagai tempat favorit saya. Hingga rela bermandikan keringat sambil berpanas-panasan menaklukan sang puncak. Saya tidak pernah takut kulit saya terbakar sehingga kulit saya jadi gelap, atau tangan saya akan kasar karena terlalu sering memegang tambang atau menyibak rumput dan ilalang liar dihutan. Belajar membuat bipak dihutan, mencari arah mata angin tanpa kompas, dan segala macamnya tentang survival.
Mmemang belum banyak puncak gunung yang telah saya taklukan. Kendala waktu dan izin dari orang tua lah alasannya. Tapi setidaknya lebih dari sepuluh gunung telah saya daki. Gede, pangrango, bromo, semeru, salak, bunder, dan beberapa lainnya. Pengalaman yang saya dapat pun bukan hanya sebatas berhasil memijakkan kaki atau menancapkan bendera di dataran yang tinggi itu, bukan hanya berakhil leat tulisan atau semacamnya.
Adalah ayah saya yang mendidik saya menjadi wanita yang mandiri, pantang menyerah, dan yang pasti tidak manja. Hal ini menjadikan saya sama sekali tidak feminin, sampai-sampai adik saya memanggil saya “ Cewek maco” dan hal ini pula lah yang membuat saya dengan semangat tinggi dan hati ikhlas berjalan berkilo-kilo meter dengan membawa beban tas ceril yang super gede di punggung. Ayah saya mengajarkan saya untuk mencintai lingkungan, sejak saya belum bisa membaca. Mengajak saya untuk mengenal lingkungan lebih dalam, menganggap lingkungan sebagai bagian dari Satu tujuan saya yang membuat saya menikmati hobi ini, memijakkan kaki ketempat setinggi-tingginya. Bagi saya, semakin tinggi tempat yang saya capai, semakin hilang rasa lelah saya.
Nimas Ayu
jejak langkah remaja labil!
Kamis, 30 Juni 2011
Kamis, 23 Juni 2011
it's me, a traditional dancer!
beberapa waktu lalu, hmm sekitar bulan februari lah, saya sempat membuat postingan tentang tarian tradisonal lampung yang saya ambil dari youtube .
Disana saya menuliskan bahwa tarian lampung ini adlah tarian perdana saya. Ya, memang benar. ini adalah kali oertama saya menari. Butuh waktu lama untuk saya memepelajari tarian ini, hingga saya menemukan roh dari tarian ini. Berbulan-bulan saya berlatih setiap hari. di Kamar, didepan cermin,diruang tamu. di dapur, bahkan dijalan tegal parang sepulang dari kampus pun saya berlatih. ckck lebainya saya ini, hahaha :D .
Jika melihat hasilnya, memang tidak terlalu sempurna, tapi untuk ukuran pemula apalagi bagi saya, ini sudah luar biasa bagusss. sedikit kesalahan diawal, untungnya tidak membuat saya down ataupun grogi. teriakan riuh penonton terutama dari saudara "Dondik" membuat saya semakin bersemangat.
Alhamdulillah, inilah buah dari kerja keras saya selama ini.
Disana saya menuliskan bahwa tarian lampung ini adlah tarian perdana saya. Ya, memang benar. ini adalah kali oertama saya menari. Butuh waktu lama untuk saya memepelajari tarian ini, hingga saya menemukan roh dari tarian ini. Berbulan-bulan saya berlatih setiap hari. di Kamar, didepan cermin,diruang tamu. di dapur, bahkan dijalan tegal parang sepulang dari kampus pun saya berlatih. ckck lebainya saya ini, hahaha :D .
Jika melihat hasilnya, memang tidak terlalu sempurna, tapi untuk ukuran pemula apalagi bagi saya, ini sudah luar biasa bagusss. sedikit kesalahan diawal, untungnya tidak membuat saya down ataupun grogi. teriakan riuh penonton terutama dari saudara "Dondik" membuat saya semakin bersemangat.
Alhamdulillah, inilah buah dari kerja keras saya selama ini.
hunting foto pas UAS!!
Hunting Foto pas lagi minggu-mingu UAS. nekat gak tuuh?? . padahal tuh yaa huntingnya gak di jakrta, tapi di sebelah selatan kota jakarta tepatnya di Sentul City. Kenapa harus di sentul? Coz, dosennya terakhir bilang kalo tugas kami tuh tugas foto outdoor , teruss dari yang udah udah gue acc tuh gak ada yang dibilang bagus. dibilang gagal semua, jadi yaa sudahlah sekalian aja gue foto di sentul + pake model beneran. . jadi biar keliatan lebih professional gitu..
(aduh maless nulis. sambung ntar dehh :p)
ini salah satu model buat tugas gue. namanya jessie. dia model beneran lohh:) Thanks yaa jess
(aduh maless nulis. sambung ntar dehh :p)
ini salah satu model buat tugas gue. namanya jessie. dia model beneran lohh:) Thanks yaa jess
Minggu, 06 Februari 2011
Si Pencuri Impian, siapa dia?
Ada seorang gadis muda yang sangat gemar menari. Ia sangat berbakat dan bersemangat menari. Kepandaiannya menari sangat menonjol dibanding rekan-rakan seusianya, sehingga Ia kerap menjadi juara dalam berbagai perlombaan dan festival tari. Ia berpikir, dengan kemampuan yang ada dalam dirinya, suatu saat nanti Ia bisa menjadi penari kelas dunia. Ia membayangkan dirinya menari di Polandia, Perancis, Rusia, Cina, dan ditonton oleh ribuan penonton di panggung yang megah.
Suatu hari, kotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal dari luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat dan dari tangan dinginnya telah melahirkan banyak penari-penari profesional kelas dunia. Gadis muda ini ingin sekali menari dan menunujkan kebolehannya di depan sang pakar, bahkan jika dibolehkan Ia ingin menjadi muridnya. Akhirnya, kesempatan itu datang juga. Si gadis muda bertanya, “Pak, Saya ingin sekalli menjadi penari kelas dunia. Apkah bapak ada waktu sejenak untuk melihat dan menilai saya menari? Saya ingin tahu pendapat bapak tentang tarian saya.”
“oke... menarilah didepan saya selama 10 menit.” Jawab sang pakar.
Gadis muda itu pun menari dengan percaya diri. Namun, belum lagi 10 menit berlalu, sang pakar berdiri dari kursinya, lalu beranjak pergi meninggalkan gadis muda begitu saja, tanpa mengucap sepatah kata pun. Betapa hancur si gadis muda melihat sikap sang pakar. Si gadis langsung berlari keluar. Pulang kerumah dan menangis tersedu-sedu. Ia menjadi benci terhadap dirinya sendiri. Ia merasa bodoh, ternyata kemampuannya menari yang selama ini Ia bangga-banggakan tidak ada apa-apanya dihadapan sang pakar. Kemudian Ia mengambil semua peralatan narinya, dan Ia lemparkan kedalam gudang. Sejak saat itu Ia tidak mau menari lagi.
Puluhan tahun berlalu, si gadis muda telah menjadi seorang ibu dari tiga orang anak. Suaminya telah meniggal, dan untuk menghidupi keluarganya Ia hanya menjadi seorang pramuniaga toko di sudut jalan.
Suatu hari ada sebuah pagelaran tari dikota itu. Nampak sang pakar berada diantara para penari muda di belakang panggung. Ia tampak tua, dengan rambutnya yang penuh dengan uban. Si ibu dengan anak-anaknya datang ke pagelaran tersebut. Seusai acara Ia mendatangi sang pakar di belakang panggung. Sang pakar masih mengenali ibu muda ini, dan kemudian bercerita dengan akrab. Si ibu bertanya, “Pak, ada hal yang sangat mengganjal dihati saya. Saya ingin bertanya tentang penampilan saya sewaktu menari didepan anda berpuluh-puluh tahun yang lalu. Mengapa saat itu anda meninggalkan saya begitu saja tanpa meninggalkan sepatah kata pun?”
“oh ya. Saya ingat peristiwanya. Terus terang saya belum pernah melihat tarian seindah yang kamu lakukan waktu itu. Saya rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Tapi saya tidak mengerti mengapa kamu tiba-tiba berhenti dari dunia tari.” Jawab sang pakar.
Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. “Ini tidak adil.”seru si ibu muda. “Sikap anda telah mencuri impian saya. Kalau memang tarian saya bagus mengapa anda meninggalkan saya begitu saya baru menari beberapa menit? Anda seharusnya memuji saya, bukannya mengacuhkan saya begitu saja. Seharusnya saya bisa menjadi penari kelas dunia, bukan hanya pelayan toko!”
Si pakar manjawab lagi dengan tenang. “Tidak.... Tidak, saya rasa saya telah berbuat dengan benar. Anda tidak harus minum anggur satu barel untuk membuktikan kalau anggur itu enak. Demikian juga saya, saya tidak harus menonton anda 10 menit untuk membuktikan tarian anda bagus. Malam itu juga saya sangat lelah seusai pertunjukkan. Maka sejenak saya meniggalkan anda untuk mengambil kartu nama saya, dan berharap ada mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi anda sudah pergi saat saya keluar. Dan satu hal yang perlu anda ingat. Anda seharusnya fokus pada impian anda, bukan pada ucapan atau tindakan saya.
Lalu pujian? Kamu mengharapkan pujian? Ah waktu itu kamu sedang bertumbah. Pujian itu seperti pedang bermata dua. Ada kalanya memotivasimu, bisa pula melemahkanmu.
sumber: kata-katamutiara.com
Rabu, 19 Januari 2011
AIR UNTUK MASA DEPAN : SUDAHKAH KAMU HEMAT AIR HARI INI?
Sudahkah kamu hemat air hari ini? Sebuah pertanyaan yang simple dan pastinya sangat membantu untuk kelangsungan keberadaan air bersih dimuka bumi ini. Tapi bukankah akan lebih baik jika pertanyaannya diperjelas kembali menjadi ‘sudahkah SAYA hemat air hari ini?’. Kita tidak perlu ‘menyuruh’ orang lain untuk berhemat air, tapi mulai lah bertanya pada diri sendiri. Karena kebanyakan, tanpa kita sadari kita sering kali mengajak orang lain untuk menghemat air, tapi pada kenyataannya kita sendiri belum berhemat air. Coba saja flashback pada kejadian yang telah lalu, lebih sering mana kamu mengingatkan orang lain atau mengingatkan diri sendiri?. Mengingatkan orang lain untuk menghemat air memang suatu pekerjaan yang mulia dan sangat baik tentunya, tapi pasti akan berbeda hasilnya jika diawali dari diri sendiri. Orang yang kita ingatkan juga pastinya akan melihat kita dulu, baru bertindak. Mereka akan menilai apakah kita sudah seperti apa yang kita ingatkan kepada meraka. Kalau kita mengingatkan orang lain untuk hemat air, tetapi kalau kita tidak hemat air, untuk apa? Sebanyak apapun orang yang kita ingatkan, Sesering apapun kita mengingatkan, tidak akan ada yang peduli. Dan yang paling penting jangan menunggu orang lain mengingatkan kamu, baru bertindak. Itu lebi salah, kawan!. Jadi, mulailah dari sekarang untuk selalu bertanya pada diri sendiri. Mencoba melakukan tindakan karena diri sendiri, bukan perintah orang lain. Belajarlah untuk malu pada diri sendiri, karena air bukan hanya untuk saat ini, tapi air untuk masa depan!.
Sabtu, 15 Januari 2011
france is my spirit
france oh france, parisss oh paris, eiffel oh eiffel!
dancer oh dancer!!!!
God, please help me. i want, i want, i wanna be, i must!!
since in junior high school i have a dream, i have a wish. i want go to france. i want go to parisss! i want to meet 'the eiffel'. i want to finish my study in europe, specially in france. i know that's very hard. that's not simple thing, i must study hard.very hardworking for getting it. but I know, I can..
there are many ways, for get the success
dancer oh dancer!!!!
God, please help me. i want, i want, i wanna be, i must!!
since in junior high school i have a dream, i have a wish. i want go to france. i want go to parisss! i want to meet 'the eiffel'. i want to finish my study in europe, specially in france. i know that's very hard. that's not simple thing, i must study hard.very hardworking for getting it. but I know, I can..
there are many ways, for get the success
Tari "Kipas" Budaya Lampung
inilah dia, tarian kipas lampung yang menjadi tarian perdana saya.
pertama kali saya memijakkan kaki di dunia tari!
banyak pelajaran yang saya terima dari belajar tarian ini. kesabaran, ketelatenan, keseriusan, keanggunan, and many more..
pertama kali saya memijakkan kaki di dunia tari!
banyak pelajaran yang saya terima dari belajar tarian ini. kesabaran, ketelatenan, keseriusan, keanggunan, and many more..
Langganan:
Postingan (Atom)