Senin, 11 Oktober 2010

Nirmana oh Nirmana



Nirmana? Apaan tuh ya?   
mungkin kebanyakan orang akan bingung saat pertama kali mendengar kata Nirmana, termasuk saya pun begitu. Why? Karena Nirmana sebuah istilah yang tidak semua orang mengenalnya. Mungkin hanya orang-orang yang berkecimpung di dunia seni rupa saja yang tahu apa itu Nirmana. Apalagi Nirmana merupakan salah satu mata kuliah wajib di fakultas seni rupa. Kenapa saya menulis tentang Nirmana? Yaa karena saya adalah seorang Mahasiswi yang mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual.Gak cuma di kampus Universitas Paramadina tercinta aja yang memberikan materi Nirmana untuk mahasiswa/i jurusan desain(termasuk Desain Produk Industri, loh!) tetapi semua jurusan desain di semua Universitas di Indonesia, mungkin di seluruh dunia, pasti ada materi ini. Simple tapi membingungkan! itu adalah semboyan yang pantas untuk nirmana. karena walaupun kelihatannya sangat sangat simple, tetapi untuk membuatnya mebutuhkan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. udah gitu harus gonta-ganti kertas karton, spidol, cutter, bahkan harus merelakan jari tangan saya karena terkena cutter!. dahsyat gak tuh.

Kenapa Nirmana menjadi pelajaran wajib dan sangat penting bagi calon-calon seniman atau desainer di bangku kuliah?

Saya sebenarnya tidak mau menyinggung soal perkuliahan atau mahasiswa, tapi mau tidak mau membahas soal Nirmana berarti juga menyinggung Nirmana sebagai salah satu bagian dari proses pendidikan bagi para calon seniman dan desainer di fakultas seni rupa. Karena saya tidak ingin adanya jarak antara yang otodidak dengan kuliah. Oleh karena itu, saya mohon maaf buat teman-teman yang otodidak karena buat saya semua sama, tinggal yang bersangkutan, mau belajar atau tidak?

Nirmana memiliki arti yang cukup aneh. Coba perhatikan nih, NIR artinya Tanpa, MANA artinya Makna. Jadi NIRMANA artinya adalah TANPA MAKNA. Nah, lo! Ngapain belajar Nirmana kalau artinya saja tanpa makna, apa ga buang-buang waktu tuh!? Tapi, justru disini uniknya belajar seni rupa. Yang tidak bermakna saja dipelajarin, dasar orang seni tuh rada-rada…. (rada-rada apa yaa??)

Tujuan belajar “Tanpa Makna” alias Nirmana sangat, sangat menentukan keberhasilan karya seorang seniman atau desainer kelak. Karena tujuan dari belajar Nirmana adalah melatih ketrampilan dan kepekaan estetik. Sekali lagi melatih ketrampilan dan kepekaan estetik! Saya garis bawahi ya! Ketrampilan dan kepekaan estetik. Tanpa dua unsur ini tidak mungkin seorang seniman atau desainer dapat sukses berkarya. Lha, ketrampilan dan estetiknya tidak ada atau kurang, gimana karyanya bisa dinikmati?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar