Aku biasa disapa Nay, tapi nama lengkapku Nimas Ayu. Aku dilahirkan disudut kota metropolitan, namun besar didaerah kampung dipinggiran kota hujan Bogor .Ayahku adalah seorang yang bersifat keras dan perfeksionis. Sejak kecil aku selalu dituntut untuk menjadi yang terbaik dan harus bisa dibanggakan. Hal ini menumbuhkan sifat tak pantang menyerah dalam diriku. Dan keadaan kedua orangtuaku yang sama-sama bekerja memaksaku untuk hidup mandiri. Kedua hal tersebut yang menjadi modalku untuk berani bermimpi.
Dengan modal mimpi dan tekat yang kuat kuberanikan diri untuk mengikuti seleksi program Paramadina Felowship 2010. Lembar demi lembar formulir kuisi dengan .... kata demi kata yang terangkai saat menulis esai adalah mimpi-mimpiku yang kuyakin akan terwujud. Segala persyaratan telah aku lengkapi. Hanya esai yang belum kuselesaikan, karena aku tidak ingin membuat kesalahan sedikit pun dalam esaiku. Kuiingun mengisinya dalam suasana hati yang tenang dan pikiran yang jernih, sehingga kudapat menuangkan semua mimpi-mimpiku disana. Tapi waktu berjalan begitu cepat. Hingga saat hari penutupan pendaftaran PF esaiku belum juga rampung. Tapi untungnya semua dapat kuselesaikan. Pukul 11.00 segalanya telah siap. Semua berkas dikumpulkan dan diantarkan langsung secara kolektif oleh sahabat dekatku ke Universitas Paramadina. Dag dig dug hati ini. Dag dig dug menunggu hasil.
Rasa bahagia yang luar biasa menyelimuti hatiku ketika mengetahui bahwa aku lolos ke tahap interview. Secercah harapan mulai bersinar. Semangatku kembali berkobar dalm jiwaku. Selangkah lagi impianku akan menjadi terwujud. Hari demi hari aku lalui dengan penuh ketidaksabaran menanti datangnya hari penentuan perjalanan hidup. 26 juni 2010 pun tiba. Aku berangkat besama ayahku saat pagi baru saja akan datang. Sampai tiba di Universitas Paramadina sebelum pukul delapan. Detik demi detik sungguh sangat terasa. Degub jantungku seolah menari-nari dengan lincahnya. Terlebih saat melihat prestasi kawan-kawan baruku yang sama-sama tes interview di upm. Aku merasa .......... tapi aku harus tetap berusaha meraih mimpiku, agar mimpi-mimpiku bukan hanya menjadi sekedar mimpi, tetapi menjadi kenyataan yang sempurna. Dan kalaupun aku gagal, sungguh itu adalah kesuksesan yang belum saatnya aku raih.
Hingga saat hari itu tiba. Seorang kakak senior ku menulis di dinding facebookku bahwa aku lolos PF. Rasa tak percaya benar-benar merasuki tubuhku. Waktu seakan berhenti sejenak dan tubuhku seolah melayang entah kemana saat mendapati kabar bahagia itu. Tak menyangka namaku terselip dalam daftar anak-anak cerdas calon pemimpin bangsa. Rasa bangga, bahagia, haru, seolah bercampur menjadi satu. Bmimpiku seolah berteriak “aku akan menjadi nyata!”. Tapi aku belum puas, aku akan terus berusaha. Karena perjalanan baru saja dimulai. Disini, ditempat yang mungil namun penuh kemegahan ini, akan menjadi tempatku untuk merajut kisah kesuksesanku dimasa akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar